Sabtu, 24 Januari 2009

Sumatera Utara

PERKAWINAN
RANGKAIAN
Di Provinsi Sumatera Utara ada beberapa etnis asli, yaitu Melayu, Batak Toba, Mandailing, Simalungun, Karo, Pakpak-Dairi, Melayu Pesisir Barat, Siladang dan Nias.

Batak adalah rumpun bangsa yang sering disebut untuk menamakan Batak Toba, Mandailing-Angkola, Simalungun, Karo ataupun Pakpak-Dairi. Walau sebenarnya Cuma orang Batak Toba (termasuk Habinsaran, Silindung, Humbang, Uluan, dan Samosir), saja yang amat berkenan disebut Batak.

Di Pesisir Timur Sumatera Utara merupakan wilayah bekas Kesultanan dan Kerajaan Melayu, yang terbentang dari watas Tamiang hingga Kota Pinang. Wilayah ini sering disebut Tanah Melayu Sumatera Timur.

Beragam etnis di Sumatera Utara, menjadikan daerah ini kaya akan khazanah pengobatan tradisional yang berakar dari etnisitas.

Pengobatan tradisional terwaris turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. 

Di Sumatera Utara yang beragam suku, tentu beragam pula jenis pengobatan tradisional, yang diyakini oleh pengamalnya.

Pengobatan patah tulang bagi orang Karo, terutama dari susur galur masyarakat Karo di Kemkem dan Pergendangan, hingga kini berkembang melampau wilayah di luar Tanah Karo.

Ubat Tawar bagi suku Melayu di Sumatera Utara, masih diamalkan di kampung-kampung sebagai pengobatan ala jamu yang perlu pula dikembangkan. 
Misalnya Tawar Bedagai yaitu berbagai ramuan herbal yang berkembang di wilayah Bedagai.



1 komentar: